BERITAMONALISA.COM | BATU BARA | – Sebagai Pamong, Dele seharusnya memberikan contoh tauladan kepada warganya, bukan sebaliknya berprilaku layaknya preman pasar dan menantang warganya berduel. Alhasil prilaku buruknya sebagai pejabat publik berujung ke Polisi.
Seperti diberitakan, Beritamonalisa.com dan Monalisa TV sebelumnya, Idris yang selalu akrab disapa Dele, Kepala Desa Simpang Gambus Kecamatan Lima puluh Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Menjadi “Berang”, menunjang dan mengajak warganya duel terkait pertanyaan warga, perihal data penerima bantuan covid-19 kepada warga Desa Simpang Gambus yang menurut mereka tidak tepat sasaran sebagian penerima bantuan tersebut.
Dari Vidio amatir yang dikirimkan warga kemeja redaksi, Dele kepala desa (Kades) Simpang gambus, dengan arogannya mengajak warga berkelahi dan menghancurkan kursi plastik yang ada di ruangan kantor kepala desa.
Ikhwal kejadian pemukulan tersebut terjadi pada Jum’at 22 Mei 2020 sekitar pukul 10.00 WIB, dan berujung ke Polisi.
Atas kejadian penganiayaan Alianur (40) sebagai korban, warga Simpang gambus Kecamatan Lima Puluh telah melaporkan kejadian SPKT Polres Batu Bara, dengan STPL
nomor : LP/ 257/ VI/ 2020/ SU/ RES. Batu Bara tertanggal 24 Juni 2020.
Dari hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan surat tanda bukti lapor yang ditandatangani oleh AIPDA BAMBANG HERMANTO KA. SPKT Polres Batu Bara peristiwa tindakan melawan hukum itu terjadi pada Jum’at 22 Mei 2020 sekitar pukul 10.00 WIB.
Sedangkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian laporan (SP2HP) juga sudah diterima oleh pelapor yang ditanda tangani oleh Kasat Reskrim Polres Batu Bara AKP Bambang Hutabarat, nomor : B/ 185/ VI/ Res.1.6/ 2020.
Sementara Suherman, saksi mata dari kejadian tersebut menjelaskan kepada Berita monalisa.com dan Monalisa tv di Simpang gambus, Selasa 25 Agustus 2020 sekitar pukul 17.00 WIB, Sikap arogansi oknum Kades Simpang gambus Kecamatan Lima puluh Kabupaten Batu Bara, berawal ketika mereka hendak Silaturrahmi dan juga menanyakan mengenai data penerima bantuan covid-19 di Kantor Desa.
Namun, kedatangan saksi dan pelapor membuat oknum Kades geram dan emosionalnya sampai tidak terkontrol. Bahkan, sempat melontarkan perkataan yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat negara sambil membuka baju, dan mengatakan, “kalau aku bukan kepala desa sudah habis kalian aku buat”. ancam Kades.
Selain itu, pelapor juga mengaku kalau dia juga di tendang dan mengenai tangan kanannya.
“Sangat disayangkan, Oknum Kepala Desa yang kami pilih dari suara rakyat sampai melontarkan dengan nada arogan dan lantang kepada warganya sendiri” ungkap Herman.
Dengan kejadian ini, Alianur mengharapkan kepada pihak Kepolisian segera memproses Oknum Kades tersebut dan menyerahkan proses hukum kepada pihak Polres Batu Bara.(*)
Discussion about this post