PEKERJA SENI ORGAN TUNGGAL, TIDAK TERPAPAR COVID19, TAPI TERKAPAR

Oleh Andy Alfiano

BERITA MONALISA | SIANTAR | – Secara umum perekonomian dunia mengalami kemerosotan drastis, akibat Pandemi Virus Corona dan juga badan kesehatan dunia. WHO menyatakan bahwa wabah Covid-19 berdampak  kemerosotan dunia usaha.

Miris, saat ini dampak dan imbasnya kepada seniman dan pelaku bisnis bidang usaha kesenian, musik, hiburan atau Entertainment, khususnya di wilayah Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun sangat memprihatinkan.

Sebagai wujud kepedulian, Ikatan Sosial Entertainment Siantar Simalungun (IKSOENSI) mengadakan kegiatan Live Streaming dengan tujuan pelaksanaan adalah melaksanakan penggalangan dana. Oleh pengurus IKSOENSI, dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembelian sembako.

Acara Live Streaming ini dilaksanakan oleh IKSOENSI bertempat di kediaman Irwan, salah seorang politisi Partai Gerindra, menjabat Anggota DPRD Kota Pematang Siantar di Jalan Cemara Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar  Minggu (10/05/2020) sekira pukul 16.15 Wib.

Ketua Relawan Penggalangan Dana IKSOENSI Syamsuar Idham (67) mengatakan, dengan merebaknya Pandemi Covid-19 saat ini seluruh insan seni dan musik tidak hanya “terpapar” malah lebih tepat bila dikatakan dalam keadaan “terkapar”.

Hal ini terjadi atas dampak kebijakan pemerintah dalam proses penanganan dan penanggulangan penyebaran Virus Corona, akibatnya seluruh pelaku seni dan musik tak lagi memiliki pekerjaan serta tak berpenghasilan.

“Kebijakan Social Distancing dan Physical Distancing sangat berpengaruh, tanpa harus dijabarkan maknanya ditambah lagi dengan istilah lainnya. Sekarang ini sudah tak ada lagi orang mengadakan acara resepsi atau pesta pernikahan serta acara hiburan lain atas larangan oleh pemerintah hingga berakibat insan seni dan musik kehilangan pekerjaan juga tak punya penghasilan lagi,” kata Syamsuar kepada awak media disela acara penggalangan dana.

Lebih lanjut, Syamsuar menyebutkan besar harapan kegiatan penggalangan dana ini berjalan sukses dan nantinya,  pada akhir acara, seluruh dana yang terkumpul segera disalurkan kepada semua pekerja seni dan musik yang kondisi ekonominya “terkapar”.

“Alhamdulillah, setelah dua hari diselenggarakan acara ini, dana yang terkumpul  berkisar 3 jutaan lebih dan kami berharap pelaksanaan acara Penggalangan Dana ini dapat membantu para insan pekerja seni dan musik yang saat ini tak berpenghasilan. Insya Allah, secepatnya bantuan disalurkan kepada yang membutuhkan,” sebut Syamsuar penuh harap.

Untuk sementara sesuai rencana kegiatan ini, lanjut Syamsuar menerangkan akan diselenggarakan selama seminggu. Konsep acara yaitu Live Streaming Musik, sebagai pengisi acara ini para relawan pekerja seni dan musik yang tergabung di IKSOENSI. Seluruh relawan pekerja seni dan musik sangat mengharapkan para donatur, pengusaha, Pemerintahan Kota Pematang Siantar dan Pemerintahan Kabupaten Simalungun beserta jajarannya turut membantu dan menyampaikan donasinya.

“Kegiatan penggalangan donasi yang dilaksanakan telah diketahui khalayak ramai, semoga Acara Live Streaming ini menggugah dan mengetuk hati para dermawan yang ingin menyisihkan rezekinya dengan Ikhlas. Kami semua pekerja seni dan musik berharap kebijakan pemerintah Kota Pematang Siantar dan di wilayah Kabupaten Simalungun untuk membantu meringankan beban hidup kami saat ini,” tutur Syamsuar menaruh harapan didukung seluruh relawan yang hadir.

Senada, salah seorang anggota relawan dalam kegiatan penggalangan dana Aden Siregar (60) menjelaskan bahwa saat ini seluruh masyarakat tak terkecuali insan seni dan musik Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun harus mentaati Kebijakan Pemerintah dan juga melaksanakan Maklumat Kapolri. Seluruh kegiatan dibatasi, bahkan ruang gerak juga terbatas, anjuran berdiam diri di rumah apabila tidak ada hal penting dilakukan di luar rumah juga tambahan aturannya.

“Sangat memprihatinkan, tidak ada yang dapat dilakukan, untuk mengatasi kesulitan ekonomi dan penderitaan kalangan pekerja seni dan musik saat ini. Paling utamanya, mencukupi biaya hidup sehari-harinya, sekarang sama sekali tidak ada penghasilan,” pungkas Aden Siregar mewakili seluruh anggota IKSOENSI.(*)