Oleh Leo Siagian
BERITAMONALISA.COM | – Kisruh antara pendukung pasangan calon kepala daerah di Tapanuli Utara kembali terjadi. Rabu (30/10/2024), bentrokan antara pendukung pasangan calon nomor urut 02 dan tim kampanye pasangan calon nomor urut 01 pecah di Kecamatan Pahae Jae, menyebabkan beberapa korban luka di kedua pihak serta kerusakan pada satu unit mobil avanza milik pasangan JTP-DENS. Mobil yang rusak tersebut kini diamankan oleh Polres Tapanuli Utara untuk menghindari eskalasi konflik lebih lanjut.
Sekretaris Tim Pemenangan Satika-Sarlandy, Dompak Hutasoit, mengungkapkan kronologi kejadian dalam pernyataan pers kepada media. Menurutnya, insiden dipicu ketika massa pendukung JTP-DENS (paslon 02) menghadang tim kampanye Satika-Sarlandy (paslon 01) yang hendak menuju kediaman salah seorang pendukung untuk jamuan makan malam di Kecamatan Pahae Jae. Di tengah perjalanan, tim kampanye paslon 01 disambut ejekan dan gestur provokatif dari pendukung paslon 02 yang melambaikan dua jari. “Kejadian serupa sudah sering kami alami di beberapa lokasi kampanye, meskipun zona kampanye telah diatur oleh KPU dengan waktu dan tempat yang berbeda,” ujar Dompak.
Lebih lanjut, Dompak menjelaskan bahwa situasi semakin memanas saat satu mobil branding JTP-DENS, yang membawa lima penumpang, melaju cepat dan mencoba memotong rombongan mobil paslon 01 hingga mendekati kendaraan yang ditumpangi calon bupati Satika Simamora. Perilaku yang dinilai membahayakan tersebut akhirnya direspons oleh tim Satika-Sarlandy, yang kemudian menghentikan kendaraan tersebut. Ketegangan memuncak dan berujung pada bentrokan fisik, yang mengakibatkan korban luka dari kedua belah pihak.
Dalam situasi yang semakin genting, polisi dan TNI segera turun ke lokasi untuk mengamankan kendaraan yang terlibat dan meredam kericuhan. Keputusan untuk mundur dari lokasi diambil oleh tim kampanye paslon 01 untuk menghindari insiden lanjutan. Namun, ketegangan belum usai. Di Desa Sitompul, Kecamatan Siatas Barita, rombongan paslon 01 kembali dihadang oleh mobil branding JTP-DENS dan diduga juga mobil milik ormas setempat, meskipun akhirnya rombongan diperbolehkan lewat tanpa hambatan lebih lanjut.
Dompak menyesalkan rangkaian insiden yang ia nilai sebagai upaya terstruktur untuk mengintimidasi timnya, sekaligus mengkritik adanya dugaan provokasi yang ingin mengganggu kelancaran proses demokrasi. Dia berharap aparat keamanan bertindak tegas dan profesional, serta mengungkap dalang di balik insiden ini.
Sultan Hermanto Sihombing, SH, kuasa hukum Satika-Sarlandy, menyatakan akan melaporkan insiden tersebut ke Polres Tapanuli Utara. Ia mendesak kepolisian agar bersikap netral dan profesional, serta tidak membuat pernyataan tanpa penyelidikan yang dapat merugikan salah satu pihak.
Anggota DPRD Sumatera Utara, Poltak Siburian, turut prihatin dengan eskalasi situasi politik di Tapanuli Utara. Ia menyerukan agar aparat hukum tegas dalam penegakan hukum dan memberikan pengawalan dalam setiap kegiatan kampanye demi menjaga keamanan. Poltak berjanji akan memantau perkembangan politik di daerah tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak provinsi serta pusat jika ada indikasi ketidaknetralan atau pelanggaran hukum lainnya yang merugikan salah satu pihak.
Peristiwa ini menunjukkan perlunya kesadaran masyarakat dalam menjaga pesta demokrasi sebagai ajang memilih pemimpin tanpa kekerasan.(*)
Discussion about this post