Oleh Kemas Niko
BERITAMONALISA.COM | SIANTAR | – Salah satu kegiatan positif akibat dampak pandemi covid 19 ditengah masyarakat adalah bercocok tanam. Akibat meningkatnya hobi menanam ini, berdampak langsung terhadap bandrol tanaman hias.
Bagaimana tidak, banyaknya permintaan terhadap tanaman hias membuat harga-harga dipasaran semakin melambung.
Hal ini diakui oleh beberapa pengusaha nurseri yang bersedia diwawancarai BERITAMONALISA.COM, usaha nurseri yang mereka kelola justru berhasil mendapatkan untung yang signifikan saat pandemi Covid-19.
Asan Simanjuntak, salah satu pengusaha nurseri yang berlokasi di Samping RS. Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar menuturkan bahwa usaha nurseri yang telah dia kelola sekitar empat tahun membuahkan hasil maksimal beberapa bulan belakangan seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap bercocok tanam.
Hal ini senada juga dikatakan Anton, juga salah satu pengusaha nurseri di Jl. Vihara, pematangsiantar mengaku bahwa nerseri yang di kelola selama ini meningkat pesat.
Poin yang menarik dari wawancara tersebut adalah ketika wartawan menanyakan keluhan-keluhan yang dialami saat melanjutkan usaha di saat pandemik Covid-19.
Para pengusaha menjelasakan, bahwa pesatnya trend budidaya bercocok tanam tidak berbanding lurus dengan pengetahuan pelanggan terhadap tanaman hias. Sebab, pelanggan sepertinya banyak yang terkejut dengan harga tanaman hias saat ini.
“Banyak calon pembeli maupun pelanggan setia kami tampaknya bingung mengapa harga tanaman saat ini semakin tinggi. Terkadang butuh penjelasan khusus agar calon pelanggan mengerti bahwa banyaknya permintaan terhadap tanaman membuat ketersediaan bibit semakin langka.” ungkap Asan Simanjuntak.
Dia juga menjelaskan bahwa,“untuk membibitkan tanaman, memakan konsentrasi dan perhatian khusus dengan metoda yang berbeda-beda. Letak masalahnya adalah, setiap tanaman memiliki karakteristik atau kemampuan bergenerasi yang berbeda-beda juga.
Nah, tanaman yang membutuhkan konsentrasi dan perhatian khusus serta membutuhkan waktu yang lama untuk bergenerasi lah yang harganya semakin mahal.
Akan tetapi, tanaman yang tergolong mudah untuk di budidaya, harganya tetap stabil. Disisi lain, kebanyakan permintaan calon pembeli saat ini justru menginginkan tanaman yang langka serta relatif sulit untuk bergenerasi”. ungkapnya.(*)
No Result
View All Result
Discussion about this post