Oleh WH Butarbutar
BERITAMONALISA.COM | – Penyuluhan tentang bahaya HIV digelar di Ruang Harungguan Kantor Camat Bandar Huluan pada Selasa, 28 Mei 2024, mulai pukul 10.00 WIB. Acara ini menghadirkan sejumlah penyuluh ahli di bidangnya.
![](https://beritamonalisa.com/wp-content/uploads/2024/05/Screenshot_20240528_135835.jpg)
Hadir sebagai salah satu penyuluh, Hamonangan Nahampun, seorang Administrator Kesehatan Anti Virus HIV dari Simalungun. Monika Si Hombing, Koordinator KDS Simalungun Support dari Dinas Kesehatan Simalungun, juga turut berpartisipasi. Selain itu, Kapten Infanteri Toto Ragil dari Koramil 05 Perdagangan turut serta sebagai penyuluh.
Camat Akbar Putra Siregar yang diwakili oleh Ibu Aminah Siregar, menyambut antusias para peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti tokoh masyarakat, tokoh agama Islam dan Kristen, serta bidan dan pegawai Puskesmas Bandar Huluan.
Sebagai moderator pertama, Ibu Monika Sihombing menjelaskan jenis dan asal mula penyakit HIV. Ia menyatakan bahwa HIV dapat menular melalui pertukaran cairan tubuh dan hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti. HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Monika menekankan bahwa sebelum virus menguasai tubuh seseorang, virus tersebut terlebih dahulu menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Setelah kekebalan tubuh hancur, barulah penyakit HIV menyerang.
Kapten Infanteri Toto Ragil menambahkan bahwa HIV adalah virus yang tersembunyi dan sulit dideteksi. Ia menekankan pentingnya kesadaran, ketakwaan beragama, dan pemahaman akan risiko HIV untuk mengatasi penyebaran virus ini. Menurutnya, virus HIV dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, bahkan tentara.
Sebagai penutup acara, Hamonangan Nahampun dari Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak mengucilkan penderita HIV. Ia menegaskan pentingnya mengajak penderita untuk mendapatkan pengobatan. Saat ini, sudah ada 10 Puskesmas yang dapat memberikan pengobatan bagi penderita HIV, termasuk Puskesmas Bandar Huluan yang dipimpin oleh Dr. Imas Irdaningsih.
Obat HIV yang dikenal dengan nama ARV (Anti Retroviral Virus) hanya tersedia di Dinas Kesehatan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan ketersediaan obat bagi penderita HIV yang mungkin kesulitan biaya. Penyuluhan ini diakhiri dengan harapan agar masyarakat lebih peduli dan teredukasi mengenai HIV dan pentingnya pengobatan.(*)
No Result
View All Result
Discussion about this post