https://youtu.be/NmbcgaA1bK8?si=H81MJaQNx4kIyPM3
Oleh Redaksi
BERITAMONALISA.COM | – Abdul Haris Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar melalui pers rilis tertulisnya yang dikirimkan ke meja redaksi beritamonalisa.com, Ahad 4 Desember 2024 terkait inflasi akhir tahun 2023 menjelaskan, Bahwa di Kota Pematang Siantar tercatat mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm) pada November 2023.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik, angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,15% (mtm).
Haris menjelaskan, Kondisi itu terjadi sebagaimana pola tahunan yaitu peningkatan tekanan inflasi menjelang akhir tahun. Meskipun demikian, kondisi inflasi tahunan dan tahun berjalan di Kota Pematang Siantar masih berada pada level yang terjaga yaitu masing-masing sebesar 3,37% (yoy) dan 1,73% (ytd).
Komoditas bahan makanan seperti cabai merah, beras, dan bawang merah menjadi penyebab utama meningkatnya tekanan inflasi Kota Pematang Siantar pada November 2023.
Telah berlalunya panen cabai merah dan bawang merah menyebabkan terbatasnya jumlah pasokan komoditas tersebut, sehingga mendorong terjadinya peningkatan tekanan harga masing-masing sebesar 50,50% (mtm) dan 22,48% (mtm).
Kondisi tersebut memberikan andil yang cukup tinggi terhadap capaian inflasi di Kota Pematang Siantar, yaitu 0,40% untuk cabai merah dan 0,09% untuk bawang merah.
Selain itu Haris juga menjelaskan, harga beras kembali mengalami peningkatan yang berlangsung sejak April 2023. Rata-rata harga gabah di tingkat petani dan penggilingan yang masih tinggi di Sumatera Utara menjadi salah satu faktor penyebab persistensi tekanan inflasi beras sepanjang 2023.
“Harga pembelian di tingkat penggilingan yang berada di atas harga pembelian pemerintah menyebabkan serapan dan pengendalian harga beras tidak dapat berjalan maksimal. Namun, tekanan inflasi yang terjadi pada November 2023 dapat sedikit tertahan oleh terjadinya deflasi beberapa komoditas, seperti daging ayam ras (-15,01% mtm), ikan dencis (-16,59% mtm), dan tomat (-24,26% mtm) yang didukung oleh ketersediaan pasokan yang memadai.” ungkapny.
Meskipun inflasi Kota Pematang Siantar masih berada dalam level yang terjaga, potensi inflasi diprakirakan meningkat pada periode mendatang.’tegas Harus.
Sebagaimana pola sebelumnya, pelaksanaan Natal dan Tahun Baru diprakirakan dapat mendorong terjadinya peningkatan permintaan oleh masyarakat. Kondisi itu berdampak pada meningkatnya harga komoditas-komoditas utama.
Untuk mengatisipasinya, beberapa upaya akan dilakukan, seperti pelaksanaan High Level Meeting untuk penetapan pengendalian strategi inflasi, pelaksanaan sosialisasi belanja bijak, dan operasi pasar untuk pengendalian harga di Kota Pematang Siantar.(*)
Discussion about this post