Oleh Syarifuddin
TAPANULI TENGAH – Pemerhati pendidikan di Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), menyayangkan penundaan pelaksanaan program SMA Terbuka yang digagas oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Program ini bertujuan untuk menampung anak-anak putus sekolah dan anak-anak dari keluarga kurang mampu, namun sayangnya belum terealisasi di Kecamatan Manduamas.
Penundaan ini terungkap setelah sebuah rapat yang melibatkan kepala sekolah dari SLTP dan SLTA Negeri serta Swasta, yang diadakan pada Rabu (13/03/2025) di Aula Kantor Camat Manduamas. Dalam rapat tersebut, rencana pembukaan SMA Terbuka ini belum mendapat kesepakatan dari seluruh pihak yang hadir.dan Kepala sekolah tidak mendukung.
Menurut informasi yang diperoleh dari media BERITAMONALISA.COM, SMA Terbuka direncanakan untuk menampung anak-anak yang putus sekolah dan anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan segala biaya pendidikan yang dibebaskan, tanpa pungutan biaya. Namun, rencana tersebut tidak didukung oleh kepala sekolah.
Kepala SMA Negeri 1 Manduamas, Lambas Suseno Tambunan, SPd, mengonfirmasi penundaan program SMA Terbuka dan menjelaskan bahwa belum ada kesepakatan dari yang hadir, “Belum ada kesepakatan karena sebagian besar yang hadir belum setuju dengan rencana SMA Terbuka untuk anak-anak putus sekolah dan dari keluarga kurang mampu,” jelasnya.
Pemerhati pendidikan LSM KCBI Samuel Manullang, sangat menyayangkan sikap tersebut. Menurutnya, program ini sangat penting bagi masa depan anak-anak yang kesulitan mengakses pendidikan lanjutan. “Pihak perusahaan di Kecamatan Manduamas umumnya tidak menerima tenaga kerja tanpa ijazah SLTA, karena ijazah SLTA merupakan salah satu syarat utama untuk melamar pekerjaan,” ujarnya.
Masyarakat setempat berharap agar Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, serta Cabang Dinas Pendidikan Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, segera mengadakan rapat kembali dengan melibatkan masyarakat, pimpinan yayasan, dan kepala sekolah dari SLTP dan SLTA untuk bersama-sama mencari solusi demi masa depan anak-anak yang membutuhkan pendidikan lebih lanjut.(*)
Discussion about this post