Oleh Saridun Limbong
BERITA MONALISA.COM | – Kelompok Tani Hutan Wisata (KTHW) Sona Linggahara Najogi resmi berdiri di Kelurahan Lobusona, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu. Kelompok ini didirikan dengan Akte Notaris Nomor 29 tertanggal 17 Oktober 2024 atas nama Rony Kusnandar, SH, Notaris di Rantauprapat. Kepengurusan kelompok ini terdiri dari Ketua Bangun Junaidi Nasution, Sekretaris Saridun Limbong, dan Bendahara Ginda Manik.
(Kamis, 11 Desember 2024)
dokumen kepengurusan dan anggota KTHW Sona Linggahara Najogi diserahkan oleh Sekretaris Saridun Limbong kepada Kepala Kelurahan Lobusona, Bapak Eky Syahputra Sagala, SE. Penyerahan ini disaksikan oleh staf kantor Kelurahan, menandai resmi berdirinya kelompok tani hutan wisata tersebut di wilayah Kelurahan Lobusona.
Lurah Lobusona, Eky Syahputra Sagala, menyambut baik berdirinya kelompok tani ini. “Dengan berdirinya kelompok tani ini, saya berharap bisa menjaga kelestarian hutan serta menghidupkan kembali lokasi wisata air terjun Linggahara yang pernah menjadi destinasi wisata di Labuhanbatu,” ujarnya.
Ketua KTHW Sona Linggahara Najogi, Bangun Junaidi Nasution, menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya kelompok tani ini adalah untuk menjaga dan melestarikan kawasan Hutan Lindung Torpisang Mata dari perambah hutan dan ilegal logging. Selain itu, kelompok ini juga bertujuan untuk memanfaatkan jasa lingkungan dengan menghidupkan kembali lokasi wisata air terjun Linggahara yang dulunya dikelola oleh PT TORGANDA.
“Air terjun Linggahara ini mulai tahun 2000 sampai tahun 2018 dikelola oleh PT TORGANDA. Namun, setelah itu perusahaan tidak lagi mengelola lokasi wisata tersebut karena mendapat surat peringatan dari Dinas Kehutanan UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah V Aek Kanopan tentang perihal mengerjakan, menduduki, dan menguasai hutan tanpa izin,” jelas Bangun.
Bangun juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi terkini air terjun Linggahara. “Sangat disayangkan, air terjun Linggahara yang dulu terkenal sebagai lokasi wisata di Labuhanbatu saat ini sudah tidak lagi berfungsi sebagai lokasi wisata karena akses jalan dan jembatannya sudah hancur total sehingga tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan baik roda empat maupun roda dua,” ungkapnya
Sekretaris KTHW Sona Linggahara Najogi, Saridun Limbong, berharap setelah memiliki Akte Notaris dan izin domisili dari Kelurahan Lobusona, ada investor yang bisa bekerja sama dengan kelompok tani untuk menghidupkan kembali lokasi wisata alam air terjun Linggahara. “Untuk badan hukum kelompok tani dalam proses pengurusan ke Menteri Hukum di Jakarta, mudah-mudahan secepatnya bisa keluar. Setelah itu, kami akan mengurus izin pengelolaannya ke Menteri Kehutanan melalui KPH Wilayah V Aek Kanopan,” kata Limbong.
“Dengan berdirinya kelompok tani ini, kami berharap bisa bekerja sama dengan Pemkab Labuhanbatu maupun pihak swasta, khususnya PT TORGANDA, untuk menjadi investor membangun kembali lokasi air terjun Linggahara yang pernah menjadi kebanggaan destinasi wisata masyarakat Labuhanbatu,” tambahnya.
- Berdirinya KTHW Sona Linggahara Najogi diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam menjaga kelestarian hutan dan menghidupkan kembali potensi wisata alam di Labuhanbatu. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, diharapkan program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Discussion about this post