Oleh Kemas Niko
BERITAMONALISA.COM | – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW-BI) Pematang Siantar menggelar simulasi gempa bumi dan pelatihan terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan pegawai dalam menghadapi berbagai jenis bencana, seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran. Acara yang berlangsung di gedung KPW Bank BI Pematang Siantar ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pematang Siantar, Selasa 10 Desember 2024
Kegiatan ini dirancang untuk mengedukasi peserta tentang pentingnya ketenangan dan pengendalian diri dalam menghadapi bencana. Dalam kondisi darurat, kepanikan dapat memperburuk keadaan dan menyebabkan lebih banyak korban. Oleh karena itu, simulasi ini mengajarkan peserta langkah-langkah praktis untuk menghadapi bencana dengan tenang dan efektif.
BPBD Pematang Siantar turut memberikan penjelasan tentang berbagai jenis bencana yang dapat terjadi, yang terbagi dalam tiga kategori utama: bencana alam (seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir), bencana non-alam (termasuk epidemi dan kegagalan teknologi), dan bencana sosial (seperti konflik sosial dan terorisme). BPBD menekankan bahwa banyak bencana dipicu oleh aktivitas manusia, sehingga kesadaran dan tindakan preventif dari masyarakat sangat penting.
Mengacu pada Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Dalam hal ini, upaya penanggulangan bencana dibagi menjadi tiga tahapan: pra-bencana (pencegahan dan mitigasi), saat bencana (kesiapsiagaan dan tanggap darurat), dan pasca-bencana (pemulihan dan rehabilitasi).
Nur Harahap, Kepala Unit Manajemen KPW Bank BI Pematang Siantar, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilakukan secara berkala setiap tahunnya untuk memastikan kesiapan pegawai dalam menghadapi bencana. “Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan respon cepat dalam situasi darurat, termasuk saat terjadi gempa atau kebakaran. Kami juga melatih pegawai untuk tidak panik dan segera mengambil tindakan yang benar sesuai dengan SOP yang ada,” ujarnya.
Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan pegawai bagaimana cara bertindak dalam situasi bencana, tetapi juga memberikan panduan keselamatan seperti penggunaan tangga darurat saat gempa bumi, serta pentingnya mengikuti rambu-rambu evakuasi yang terpasang di setiap gedung. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan pegawai dan masyarakat pada umumnya dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi berbagai bencana, serta mampu mengurangi dampak yang ditimbulkan.(*)
No Result
View All Result
Discussion about this post