BERITAMONALISA.COM | – Berbagai modus penipuan semangkin berkembang, tidak hanya lanngsung tatap muka tapi juga sudah merambah dunia digital. Kali ini modus penipuan online melalui media sosial, seperti Face Book kerap terjadi dan menimpa para korban nya.
Salah satu warga kota Pematang Siantar (YA) yang menjadi korbannya kepada beritamonalisa.com Jumat (21/5/2021) pukul 11.00 Wib mengatakan, Sebelumnya (YA-red) tertarik dengan penawaran dari salah satu akun FB bernama Bripda Khanza Vridawati sosok cewek cantik dengan Poto Profil berseragam coklat ( polisi ). Menawarkan sepeda motor hasil lelang dari sebuah kantor leasing Adira yang berada di kota Jogyakarta.
Alhasil setelah komunikasi via wa ( 0852-1372-5337 ) cewek cantik yang menggunakan akun profil oknum berseragam memberikan penawaran dan penjelasan cara pemesanan.
Lalu kemudian korban yang ingin bertransaksi melakukan semua syarat yang di ajukan via wa. Baik mengisi formulir dan melakukan pembayaran DP kenderaan lelang dengan kiriman via transfer bank . An. Selvian sebastiano no rek ; 90400103617 Bank BTPN.
Setelah di lakukan pengiriman panjar kemudian di FB Bripda Khanza muncul postingan telah terjadi pemesanan satu unit kenderaan sepeda motor.
Seolah olah sudah di lakukan booking. Selanjutnya yang mengaku Bripda Khanza mengarahkan kepada pihak yang mengaku PT Adira untuk melakukan komunikasi terkait mutasi BPKB / STNK.
Selanjutnya pihak dari Adira meminta kepada calon korban untuk melakukan pelunasan pemesanan. So.motor yang di pesan. Sekitar 3.5 juta . Sehingga uang panjar DP Senilai 1 juta dan pelunasan 3.5 juta . Sudah terkirim semua ( lengkap bukti transfer )
Alhasil esoknya di kirim via wa bahwa BPKB dan STNK siap dan akan di ambil ke Samsat yang ada di Jogyakarta sesuai Poto bukti BPKB dan STNK oleh pihak Adira finance.
Tetapi harus membayar biaya mutasi berkas senilai 2.7 juta lagi. Sontak korban yang merasa di permainkan tersadar bahwa dirinya sudah di kelabui oleh pihak yang mengaku dari Adira tsb.
Karena merasa tertipu akhirnya korban di temani oleh rekannya yang bertugas di salah satu kantor Samsat begegas ke Mapolres Siantar melaporkan hal ini.
Namun karena pihak kepolisian yang menerima informasi ini menyarankan untuk mempertimbangkan laporan nya karena ini menjadi tugas polisi cyber yang ada di Polda dan mabes.
Dengan sedikit kecewa korban pun tidak melanjutkan laporan polisi tersebut.
Sampai berita ini di tayangkan .pihak yang mengaku dari PT Adira masih menghubungi korban dan melakukan chating di wa menanyakan sisa pengurusan mutasi yang belum di transfer tadi. Padahal korban sudah kesal dan memaki si oknum yang mengaku ngaku dari pihak Adira dan oknum mengaku dari polres jogya tersebut dengan sebutan Penipu .
Yang disayangkan dalam kejadian ini. Adanya profil berseragam dengan melakukan modus penipuan tidak menjadi perhatian oleh penegak hukum dan kasus yang serupa menjadi dingin seperti tidak ada hukum yang bekerja.(*)
Discussion about this post