Oleh Syarifuddin Simatupang
Tapanuli Tengah – Semangat gotong royong kembali ditunjukkan warga SP 3, Kelurahan Bajamas, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah. Warga dari Lingkungan I hingga IV bersatu memperbaiki jembatan plat beton rusak yang selama ini menjadi momok bagi pengguna jalan.
Jembatan yang menghubungkan Lingkungan I dan II di Jalan SM Raja itu sudah lebih dari lima tahun mengalami kerusakan parah. Lubang besar menganga di tengah jembatan kerap disebut warga sebagai “lobang maut” karena telah menelan banyak korban kecelakaan, bahkan hingga terperosok sedalam tiga meter.
Kepling II Bajamas, Saroha Hasibuan, membenarkan keresahan warga terkait kondisi jembatan tersebut. “Sudah banyak pengguna jalan terjatuh karena lobang itu. Maka kami inisiatif memperbaikinya dengan gotong royong masyarakat,” ujarnya.
Melihat situasi yang membahayakan, pihak Kelurahan Bajamas bersama para Kepala Lingkungan langsung bertindak. Dipimpin Camat Sirandorung Panuturi Simatupang, Lurah Bajamas Iringan Rahmat Pranata Nazara, Sekretaris Kelurahan Nerti Sianturi, serta para kepling, gerakan perbaikan jembatan dimulai dengan menggalang dana dan material secara swadaya.
“Kami mengajak warga bersama-sama mengatasi masalah ini. Alhamdulillah, sambutan masyarakat sangat luar biasa,” ujar Lurah Bajamas Nazara.
Bendahara kegiatan, Nerti Sianturi, mengungkapkan bahwa total dana yang terkumpul mencapai Rp8.166.000, berasal dari donasi sukarela sebesar Rp1.386.000 dan dari proposal sebesar Rp6.780.000. Selain itu, warga juga menyumbang material seperti batu, pasir, sirtu, dan besi beton.
“Semua ini murni dari inisiatif warga, tidak ada paksaan. Bahkan ada yang berdonasi spontan saat melintas di lokasi,” jelas Nerti.
Camat Sirandorung Panuturi Simatupang memberikan apresiasi tinggi atas semangat solidaritas warga. “Semoga semangat gotong royong ini terus terpelihara demi kemajuan bersama. Ini bukti nyata bahwa kolaborasi masyarakat dan pemerintah bisa mengatasi persoalan lokal dengan efektif,” ujarnya.
Kini, jembatan plat beton tersebut dalam proses rehabilitasi, menjadi simbol kuatnya kebersamaan warga Bajamas dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan lingkungan mereka.(*)
Discussion about this post