Oleh Redaksi
Pematangsiantar, 3 Juni 2025 — Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu mencatatkan deflasi signifikan pada Mei 2025, dipicu oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan, terutama cabai merah. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar, Muqorobin, dalam siaran pers tertulis yang diterima redaksi beritamonalisa.com, Selasa (3/6/2025).
Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK), berikut rincian deflasi yang tercatat:
- Kota Pematangsiantar: -0,17% (mtm); 2,77% (yoy); 2,15% (ytd)
- Kabupaten Labuhanbatu: -0,51% (mtm); 0,93% (yoy); 0,95% (ytd)
- Provinsi Sumatera Utara: -0,49% (mtm); 1,11% (yoy); 0,97% (ytd)
- Nasional: -0,37% (mtm); 1,60% (yoy); 1,19% (ytd)
Menariknya, deflasi di Pematangsiantar tercatat lebih tinggi dari rata-rata nasional, menempatkannya sebagai daerah dengan tekanan harga yang relatif ringan di wilayah Sumatera Utara.
Cabai Merah Jadi Penyumbang Deflasi Tertinggi
Penurunan harga komoditas hortikultura menjadi pendorong utama deflasi di dua daerah tersebut. Berikut komoditas dengan andil deflasi terbesar:
Pematangsiantar
- Cabai Merah: -0,24%
- Bawang Merah: -0,06%
- Bawang Putih: -0,05%
Labuhanbatu
- Cabai Merah: -0,69%
- Cabai Rawit: -0,24%
- Bawang Merah: -0,09%
Meski demikian, terdapat beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan harga. Di Pematangsiantar, tomat (+0,25%), beras (+0,05%), dan kontrak rumah (+0,03%) menjadi penyumbang inflasi. Sementara di Labuhanbatu, tomat (+0,35%), beras (+0,22%), dan bahan bakar rumah tangga (+0,15%) menjadi kontributor inflasi bulanan terbesar.
Langkah Pengendalian Inflasi: Dari HLM hingga Pekarangan Lestari
Bank Indonesia bersama pemerintah daerah terus memperkuat strategi pengendalian inflasi. Beberapa inisiatif strategis telah dilaksanakan, antara lain:
- High Level Meeting (HLM) di Kota Tanjungbalai
Pertemuan ini membahas langkah konkret menjelang Hari Raya Idul Adha, seperti sidak pasar, penyelenggaraan pasar murah, serta penguatan sinergi antara BI dan pemerintah daerah. - Kolaborasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
Program P2L mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam bahan pangan secara berkelanjutan. Upaya ini bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan rumah tangga, menekan permintaan pasar, dan menurunkan tekanan harga bahan pokok seperti cabai dan sayur.
Proyeksi ke Depan: Tren Deflasi Masih Berlanjut
KPwBI memproyeksikan tren deflasi di Pematangsiantar dan Labuhanbatu akan terus berlanjut, meski dengan angka yang tidak setinggi bulan Mei. Beberapa faktor pendorong tambahan termasuk pemberian diskon tarif listrik oleh pemerintah pada bulan Juni–Juli serta penurunan harga BBM di awal Juni, yang diperkirakan akan memberikan tekanan inflasi ke bawah.
“Sinergi yang kuat antarinstansi sangat penting untuk menjaga kestabilan harga, apalagi menjelang momentum Hari Raya,” ujar Muqorobin dalam rilisnya.(*)
Discussion about this post