Oleh Nico
BERITAMONALISA.COM | Pematang Siantar — Dunia jagad maya dihebohkan dengan viralnya video yang menunjukkan dugaan aksi pemukulan yang dilakukan oleh seorang anggota DPRD Pematangsiantar, Robin Januarto Manurung, terhadap seorang mahasiswa yang tengah mengikuti aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang (UU) TNI. Insiden ini terjadi di tengah aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Senat di kompleks kantor DPRD Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada Kamis (27/3/2025).

Aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh ketika massa terlibat aksi saling dorong dengan barisan pengendali massa (Dalmas) Polres Pematangsiantar di depan kantor DPRD. Kericuhan ini memicu bentrokan yang mengakibatkan setidaknya tiga mahasiswa dipukul dan digiring ke ruang sekretariat DPRD oleh aparat kepolisian yang dibantu oleh anggota Satpol PP.
Salah satu mahasiswa yang menjadi korban dugaan pemukulan adalah Afriadi Lesmana.
Menurut keterangan rekan Afriadi, Yuda Situmorang, Afriadi dipiting oleh dua anggota Satpol PP setelah ditarik paksa dari barisan demonstran. Dalam kondisi terjepit dan tidak berdaya, Afriadi diduga menerima pukulan dari Robin Manurung, yang saat itu berada di lokasi bersama Ketua DPRD Timbul Marganda Lingga dan anggota DPRD lainnya di depan pintu sekretariat DPRD.
“Kawan kami Afriadi dipukul dalam keadaan dipiting dan tidak berdaya. Dia dipukul di bagian kepala,” ungkap Yuda Situmorang kepada awak media pada Jumat (28/3/2025).
Tindakan Robin Manurung, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Pematangsiantar, menuai kecaman keras dari berbagai pihak.
Yuda Situmorang mengecam tindakan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa lanjutan sebagai bentuk protes.
“Kami datang menyampaikan aspirasi ke wakil rakyat, tetapi justru anggota DPRD melakukan aksi pukul,” tegas Yuda.
Kecaman juga datang dari Komandan Komunitas Masyarakat Peduli Indonesia (KOMPI), Henderson Silalahi. Ia menyesalkan dan mengecam keras perilaku anggota DPRD dari Partai NasDem tersebut. Henderson mendesak Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, untuk mengevaluasi dan bahkan memecat Robin Manurung dari keanggotaan partai dan jabatannya sebagai anggota DPRD.
“Sudah selayaknya Bapak Surya Paloh mengevaluasi dan bila perlu memecat anggota partai sekaligus anggota DPRD yang memiliki sikap tidak terpuji tersebut,” ujar Henderson pada Sabtu (29/3/2025).
Henderson juga menekankan bahwa Partai NasDem tidak perlu berlama-lama memiliki kader seperti Robin Manurung karena hal itu dapat merusak citra partai.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan melalui pesan WhatsApp pada Jumat (28/3/2025), Robin Manurung memilih untuk bungkam dan tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan.
Insiden ini telah memicu gelombang kemarahan di kalangan mahasiswa dan masyarakat sipil. Aksi unjuk rasa lanjutan diperkirakan akan digelar untuk menuntut keadilan dan pertanggungjawaban atas tindakan yang dilakukan oleh anggota DPRD tersebut.
Peristiwa ini juga menjadi sorotan tajam terhadap perilaku pejabat publik dan pentingnya menjaga etika serta menghormati hak-hak demonstran dalam menyampaikan aspirasi.
No Result
View All Result
Discussion about this post