Oleh: RM Haloho
BERITAMONALISA.COM | – HATABONANI adalah salah satu Organisasi Masyarakat yang lahir 18 Juni 2016, organisasi ini lahir berbentuk organisasi sosial / Hasadaon yang berazaskan kekeluargaan untuk mempersatukan seluruh keturunan Marga Tondang, menghimpun seluruh individu, keluarga, kelompok yang bermarga Tondang.
HATABONANI ( Hasadaon Tondang Anak, Boru, Pakon Panagolan Sadunia ), dengan tidak membeda-bedakan agama/ kepercayaan yang dianut.
Tujuan organisasi adalah untuk mempererat tali persaudaraan di antara sesama insan, manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, guna menjunjung tinggi nama baik, serta mempertahankan dan meningkatkan eksistensi Tondang di tengah-tengah Masyarakat, Menyatukan dan menjalin silaturahmi yang harmonis disemua suku ( Simalungun/Karo/Dairi/Toba/Mandailing ) dengan semboyan Sisada Malu, Sisada Lungun, Senasib sepenanggungan berdasarkan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Simalungun / Karo /Dairi /Toba/ Mandailing yang bermarga Tondang maupun yang asal usul marganya adalah Tondang, serta melestarikan semua warisan – warisan yang ditinggalkan oleh Kakek / Oppung na parlobei kepada Marga Tondang.
Pada kesempatan ini salah satu kegiatan yang dilakukan dalam upaya melestarikan alam dan budaya Simalungun, Organisasi HATABONANI Sedunia menggelar sebuah aksi yang sangat bermakna di salah satu warisan Marga Tondang yaknni Harangan Sibara Bara. Gerakan pelestarian alam ini diprakarsai oleh Pengurus HATABONANI dan beberapa Tokoh Masyarakat berMarga Tondang dan Tambun Saribu dengan menanam pohon Aren ( Bagot ), yang menjadi simbol dari budaya Simalungun serta bagian penting dari ekosistem lokal.
Kegiatan ini melibatkan berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Tondang Sedunia, Bp. St. Ikuten Tondang, S.T, serta Penasehat Tondang Sedunia, Evangelis Latief Tondang, dan juga dihadiri oleh Bp. Anju Tondang ( Wakil Ketua Umum dan sekaligus Pangulu/Kepala Desa Nagori Tano Tinggir ).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum HATABONANI Bp. Ikuten Tondang menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga dan melestarikan Harangan Sibara Bara, yang juga merupakan tempat berdirinya Tugu Oppung Si Bara, simbol kebanggaan Masyarakat Hitei Tanoh dan sekitarnya dan Simalungun secara luas.
Selain melestarikan budaya, penanaman pohon Aren juga memiliki tujuan praktis, yaitu untuk membuat tanda batas yang jelas di sekitar Harangan Sibara – Bara dengan perladangan sekitarnya, agar wilayah tersebut tidak jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab kedepannya. Diharapkan, dengan pelestarian ini, Harangan Sibara – Bara tetap terjaga sebagai tempat yang penuh makna sejarah dan budaya, asal usul marga Tondang sekaligus sebagai bagian dari upaya pelestarian alam.
Semangat ini tidak hanya mengedepankan keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memperkuat rasa cinta dan tanggung jawab terhadap warisan budaya yang harus dijaga oleh generasi mendatang.(*)
Discussion about this post