HULU SUNGAI DESA SUNGAI RAYA TERCEMAR KUAT DUGAAN DARI AKTIVITAS PETI (DOMPENG)

Oleh Heru

BERITAMONALISA.COM |  BENGKAYANG | – Hulu Sungai raya dari bawah gunung enau yang mengaliri di wilayah Desa sungai raya kecamatan sungai raya kepulauan, kini mulai tercemar PETI. Pasalnya, dihulu sungai tersebut ada sejumlah kegiatan Penambangan emas tanpa Izin (PETI), penambangan pasir tanpa izin dan, pemeliharaan ternak babi di pinggir Sungai kota Singkawang Kalimantan barat.

Dari Pantauan beritamonalisa.com bersama tim badan pengawasan penyelidikan pemberantasan (BP3K-RI) wilayah Kalimantan barat dilapangan pada Jum’at (18/9/2020) dan melihat kondisi air Sungai raya (19/9/2020) terlihat air Sungai sungai raya sama persis dengan yang di hulu sungai raya menguning pekat dan sangat kotor, ini sudah menjadi keluhan lama dan yang lebih ironis lagi sungai sungai raya ini adalah penyangga bagi nelayan sungai dan juga menjadi kebutuhan masyarakat Desa sungai raya untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan cuci baju.

Bahkan dari informasi yang dihimpun dari salah satu masyarakat Desa sagatani yang menolak di sebutkan nama nya yang saat diwawancarai media sedang lagi memancing di danau terentangan yang berada persis berdampingan di lokasi penambangan emas (PETI) saat tim BP3K-RI Kalimantan barat melakukan investigasi di lapangan mengatakan, aktifitas penambangan emas (PETI), penambangan pasir dan memelihara hewan babi di pingir sungai tepat nya di bawah gunung enau kelurahan sagatani kelurahan Singkawang selatan kota Singkawang Kalimantan barat sudah lama berlangsung, ironis nya penegak hukum seakan tutup mata ungkap nya.

JUANDA BA salah seorang tim dari BP3K-RI Kalimantan barat mengatakan penemuan ini akan Kami laporakan kepenegak hukum kepolisian dan kementrian lingkungan hidup di jakarta ungkap JUANDA, terkait dari perternakan babi yang berada di hulu sungai sungai raya tepat berada pinggir sungai JUANDA sangat menyayangkan kuat dugaan limbah nya mengalir di sungai sungai raya dan akan menyurati secara resmi kepihak kepolisian dan kementrian lingkungan hidup,” imbuh nya.(*)