Oleh WH Butarbutar
BERITAMONALISA.COM | – Sejak beberapa waktu terakhir, jalan protokol sepanjang 6 kilometer yang membentang dari depan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Dolok Ilir, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, hingga ke Kecamatan Bandar Huluan, terhampar tandan sawit kosong yang berceceran. Tandan-tandan sawit kosong ini, yang sebagian besar dibongkar dari kebun sawit di PTPN IV Kebun Laras, kerap menyebar di sepanjang jalan utama tanpa penanganan yang memadai.
Masalah utama muncul akibat truk pengangkut tandan sawit kosong yang sering kali membawa muatan melebihi kapasitas. Hal ini menyebabkan material sawit kosong mudah terjatuh ke jalanan, apalagi tidak semua truk dilengkapi dengan pengaman yang memadai. Beberapa truk bahkan hanya menutup muatan dengan jaring yang tidak diikat dengan benar, ada yang hanya di ujung, sementara sebagian lagi hanya diletakkan begitu saja tanpa pengamanan yang memadai.
Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Tandan sawit kosong yang berserakan di jalan sering kali menghalangi lalu lintas dan pada saat hujan, material tersebut menyimpan air yang mengandung minyak, membuat jalan menjadi licin dan rawan menyebabkan kecelakaan. Sudah beberapa kali, anak-anak yang hendak berangkat sekolah pun tergelincir akibat jalan yang licin oleh tumpukan tandan sawit tersebut.
Pada 25 Oktober 2024, sebagai respons terhadap masalah ini, Camat Bandar Huluan Akbar Putra Siregar bersama 700 warga setempat turun ke jalan untuk membersihkan tumpukan tandan sawit kosong yang berserakan. Tujuan utama aksi ini adalah untuk mengurangi potensi kecelakaan, terutama bagi para pelajar yang setiap hari melintas menuju sekolah di Serbelawan, Bahgunung, dan Pematang Bandar.
Namun, upaya warga tersebut tampaknya sia-sia. Meskipun sudah dibersihkan, tandan sawit kosong kembali bertebaran di jalan, disebabkan kurangnya pengawasan dari pihak perusahaan dan pengangkut. Sejumlah sopir truk, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa tandan sawit kosong tersebut berasal dari beberapa PKS, seperti PKS Adolina, PKS Tinjauan, dan PKS Dolok Ilir.
Pihak media telah melaporkan hal ini kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun. Kepala Dinas, Sabar Saragih, S.H., menyatakan bahwa laporan tersebut diterima dengan baik dan akan segera menindaklanjuti dengan menegur pihak perusahaan terkait. Namun, warga setempat menilai bahwa tindakan tegas lebih diperlukan. Mereka berharap Dinas Perhubungan tidak hanya melakukan teguran, tetapi juga melaksanakan razia di lapangan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan dan memberikan sanksi tegas terhadap sopir truk yang melanggar aturan.
Warga juga menuntut agar izin operasi truk yang melanggar dicabut, agar kejadian serupa tidak terus terulang dan keselamatan warga tetap terjaga.(*)
Discussion about this post